aku belajar dari semua yang udah terjadi selama ini..
dan aku mengerti bahwa memang aku bersalah pada hidupku sendiri..
jika hidupku hancur, itu adalah karena ulahku sendiri..
jika persahabatanku retak, itupun karena ulahku sendiri..
dan jika sekarang aku hampir gila memikirkan semuanya, itu juga karena ulahku sendiri..
aku yang memilih untuk jadian sama sion tanpa pikir panjang, atau sekedar mencari tau tentang dirinya terlebih dahulu..
aku memilih untuk tak marah atau mengungkit masalah perselingkuhannya dengan hana waktu itu..
aku memilih untuk bersama dia, dan membiarkan hatiku mencintainya tanpa syarat..
membiarkan diriku bergantung dan berharap padanya, tanpa memikirkan kemungkinan terburuknya yaitu PUTUS..
lalu membiarkan diriku terlihat TOLOL dengan mau menjadi pacar simpanannya selama hampir 1 tahun.
kalau dipikir, apa lagi yang kurang kuturuti? permintaan yang mana darinya yang tidak kusanggupi? kesalahan yang mana yang dilakukannya yang tak kumaafkan? kesempatan keberapa lagi yang tak kuberikan untuknya dengan selalu berharap dia akan segera berubah? mempercayai janji dan sumpah palsunya? mempercayai kebohongannya? mencintai semua perlakuan dan kata kasarnya?
lalu yang terbaru dan hal tergila yang pernah kulakukan, melepaskannya dan memintanya mencintai wanita lain???? tersenyum dan berkata pada semua orang "aku baik-baik aja" sementara dalam hati aku masih terus saja menangis dan berharap ini semua hanya mimpi buruk dan aku akan segera bangun dari tidurku. Itu sangat MUNAFIK.
lagi-lagi aku menjerumuskan diriku dalam masalah, yang kupikir kulakukan untuk kebaikan, kulakukan demi ketenangan, ku lakukan demi kebahagiaanku dan semua alasan-alasan yang selama ini ku percayai.
berteman dengan hana, bukan, tapi bersahabat dengan hana, seseorang yang harusnya adalah RIVAL.
lalu bagaimana bisa aku melakukannya.. dan terjebak dalam situasi yang serba salah ini.
kau tau? aku sangat menjunjung tinggi persahabatan. karena ketika aku kehilangan pacar, dan semua hal yang kucintai.. sahabatku menolongku bangkit, menemaniku, menghiburku sampai aku tak lagi berpikir untuk mengakhiri hidupku. apapun bisa kukorbankan agar sahabatku bahagia.
itu yang kulakukan untuk hana, merelakan sion dan menutup rapat-rapat kenangan bersamanya dan impian untuk memilikinya.
aku ingin bertanya, pantaskah kulakukan ini? wajarkah yang kulakukan ini? lalu aku harus bagaimana?
saat ini aku sedang menahan perasaanku, menahan rasa rinduku, rindu yang begitu menyiksaku..
menyembunyikan tangisa dan pedihku dalam senyuman dan tawaku..
mudah saja bagi mereka berkata "lupakan dia" , "move on" , "km bisa dapat jodoh yang lebih baik"
bukan karena mereka tak pernah merasakan yang terjadi padaku, hanya saja mereka tak berada di posisi serba salah macam sekarang.
aku bingung dan nyaris gila karena masalah ini :(
TUHAN,, aku harus bagaimana??
folback y.
BalasHapus